Minggu, 20 Oktober 2013

Keramahan (kita) orang Indonesia

(Kita) Orang Indonesia itu ramah dan baik. It's my personal opinion

Saat ini aku sedang duduk di bus Damri jurusan DU-Jatinangor. Di kursi depanku terpisahkan oleh pintu keluar, seorang wanita - kemungkinan besar mahasiswi - telah menanyakan cara bagaimana supaya bisa sampai ke Telkom kepada bapak kondektur Damri. Aku mendengar percakapan mereka. Kamu tahu apa yang terjadi selanjutnya? Kalau membaca judul tulisan ini, mungkin kamu bisa menebak apa yang akan terjadi kemudian. Yap. Si bapak kondektur menolong wanita ini. 

Tapi bukan cuma itu..

Bapak kondektur menghubungkan wanita ini dengan seorang penumpang lain, seorang bapak duduk di kursi bagian belakang yang ternyata juga punya tujuan yang sama dengan wanita itu. Kemudian bapak kondektur bukan hanya menghubungkan mereka, bapak kondektur memindahkan barang-barang si bapak penumpang ke depan, depan kakiku untuk memudahkan turun nanti. Bapak penumpang dan si wanita sekarang duduk bersebelahan dan sedang bercakap-cakap. Ya, mereka berdua yang tadinya tidak saling kenal sedang bercakap-cakap. Si bapak akan menolong si wanita untuk mencapai tujuannya. How great, isn't it? :) 
Sepertinya nanti mereka akan turun di tol Toha dan melanjutkan perjalanan mereka dengan angkot. 

Beberapa hari lalu, aku bersyukur juga akan kebaikan dan keramahan orang Indonesia, saudara-saudariku. Pasalnya, waktu itu pertama kalinya aku akan ke Kiara  Condong.

Wait, wait.. Oh tidak! ternyata mereka - si bapak dan wanita tadi- mereka turun di jalan tol! Ini pelanggaran. Bah! Si wanita yang ragu akan rencana ini diyakinkan si bapak kondektur dan bapak penumpang, akhirnya turun. Si bapak penumpang beserta seorang wanita juga rupanya, mungkin istrinya. Well, terlepas dari pelanggaran ini, si bapak kondektur ini puinya niat baik dan keramahan yang luar biasa. 

Lanjut ceritaku ke Kiara Condong atau Kircon. 
Ya, Pasalnya, waktu itu pertama kalinya aku akan ke Kiara  Condong. Sore sehari sebelum ke Kircon saya ditelpon untuk proses lamaran kerja untuk esok paginya. Sore itu, ketepatan saya sedang kunjungan ke adik PMK yang sakit, di sana ramai, jadi kutanyakan saja ke adik-adik itu barangkali tahu. Dan, ya, saya diberitahu untuk turun di gatsu.

Berangkat pukul 07 pagi saya harus bergegas dan bergerak cepat, turun di gatsu kira-kira pukul 08.00 saya langsung bertemu dengan seorang ibu - dari penampilannya, beliau orang berpendidikan- saya tanyakan alamat klinik ini dan saya diarahkan naik angkot 2x. Terima kasih bu.
Oke, angkot pertama saya naik. Di angkot saya tanya-tanya lagi ke bapak sopir, ketepatan pula ibu penumpang juga bertujuan searah dengan saya, alhasil, seharusnya angkot belok kiri jadi belok kanan karena hanya kami berdua penumpang. Saya diturunkan. Yah, meskipun agak nyasar, akhirnya angkot kedua saya berhasil sampai tepat waktu.* Di angkot ini, saya bertemu dengan seorang ibu yang ternyata nenek dari senior farmasi saya. Dan kami bercerita tentang pekerjaan apoteker.
Dari yang tidak tahu sama sekali, dengan kebaikan dan keramahan (kita) orang Indonesia, saya akhirnya bisa sampai di Kircon. Wuah!

Kita, orang Indonesia, emang ramah dan baik :)

*kata pacar kok kayanya perjalananmu dimudahkan ya? Well, just wait and see.. :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar