Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Kalimat dari Filipi 4:6 di atas adalah status facebook ku yang baru saja kuupdate. Awalnya aku tidak begitu kuatir dengan pengumuman bahwa untuk kelulusan kami (Farmasi 2008) diberikan blanket decision untuk membuat jurnal ilmiah lanjutan dari tanggapan positif rektor UNPAD terhadap keputusan DIKTI yang saat ini masih kontroversial, kemudian adanya desas desus peraturan baru lulus/tidak lulus seminar UP yang kemudian akhirnya menjadi kenyataan. Sebelumnya seminar UP tidaklah semengerikan kolokium, hanya akan ada masukan untuk peneliti, tetapi dipastikan untuk boleh lanjut namun tidak untuk mulai saat ini, akan ada kemungkinan setiap orang lulus atau tidak lulus dengan berdasar standar-standar dan parameter yang telah ditetapkan fakultas. Pengumuman peraturan baru seminar UP diberitahukan lewat grup facebook angkatan yang lantas menjadi obrolan beberapa hari ini mulai menjadi bahan pikiranku dan puncaknya beberapa jam lalu kabar pasti disebar lewat sms dengan sumber dosen analitik. BUG! Serasa ada batu besar masuk ke kepalaku: kekuatiran.
Powerpoint yang telah berkali-kali kuedit kuperbaiki lagi. Kekuatiran ini membuatku tidak percaya diri sesaat. Aku mungkin tidak lulus karena kurang menguasai materi, belum terlalu paham mekanisme kerja alat, bagaimana metode statistikanya, pembimbing dari Prodia belum juga memberi respon, dan bla..bla..bla..terbayang sekilas saudara PAku yang tidak lulus UP di fakultasnya padahal dia orang yang pintar (pernah beasiswa home stay di Jerman), kemungkinan untuk itu dapat dialami semua orang tidak terkecuali aku!
Akhirnya aku chat dengan temanku, saling kuat menguatkan dan aku jadi teringat ayat ini : Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
Ya, kekuatiranku memang beralasan tetapi jaminan masa depanku lebih pasti dijanjikan Tuhan. Sudah sampai sejauh ini dijaminNya pemeliharaanku ga mungkin ke depannya Dia tidak memeliharaku. Sangat bersyukur sekali aku bisa mengenal Dia yang telah lebih dahulu mengenal dan mengasihiku. Dia selalu ada dan selalu besertaku. Saat-saat apapun aku mengingat kata-kataNya dan itu yang menguatkan, meneguhkan dan menenangkanku. Dengan kata-kataNya juga aku hidup.
....Pertolonganku dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi....
...Sesungguhnya masa depanku sungguh ada dan harapanku tidak akan hilang...
Aku bersyukur banget bisa ditempatkan bersama teman-teman PMK Farmasi yang saling mendukung untuk tingkat akhir kuliah ini. Kemarin kami mengadakan latihan presentasi bersama untuk persiapan seminar UP. Di sana kami saling mengoreksi, memberi masukan, memberi pujian dan menolong yang kesulitan, ya ga ketinggalan juga ketawa-ketawa nya dong.. hehehe.. Practise makes perfect. Selesai latihan kami makan bersama, saat membayar makan aku melihat figura Bapak Soekarno dengan kata-kata beliau: Koeat karna bersatoe, bersatoe karna koeat. Itu baru saja terjadi, Pak :)
Ya kita berusaha, belajar, berjuang karena kita orang-orang pilihan! Kita berikan yang terbaik untuk menyenangkan Dia. Kita lakukan bagian kita dengan maksimal dengan pertolongan dan bersama Tuhan.
Sebenarnya judul KITA PASTI BISA ini aku ambil dari jargonnya T21, kebenaran saat itu aku menjadi salah satu dari T21. Ada cerita yang menarik dari T21, lain kali akan kupost.
Waktunya istirahat, mendoakan pergumulanku dan teman-temanku, esok bergirang memuji Tuhan.
Tuhan Yesus berkati ^^