MANAJEMEN
AKTIVITAS
Sewaktu mengetikkan kata “waktu adalah” di google,
sang mesin pencari, saya menemukan beberapa kalimat yang sering dicari orang
dengan kata “waktu adalah”. Kira-kira apa yang teman-teman bisa tebak?
Kalimat-kalimat itu adalah:
-
waktu adalah uang
-
waktu adalah pedang
-
waktu adalah kesempatan
-
waktu adalah ilusi
-
waktu adalah ilmu
-
waktu adalah ibadah
-
waktu adalah kehidupan
-
waktu adalah jahat
Ada begitu
banyak makna yang diberikan kepada waktu.
Sebenarnya
kita sedang membahas manajemen waktu atau manajemen aktivitas?
Nyatanya,
manusia tidak bisa mengatur waktu. Waktu tidak bisa dipercepat atau
diperlambat, diperbanyak atau dikembangbiakkan. Waktu itu berjalan konstan.
Istilah “manajemen waktu” yang sering kita dengar sebenarnya bicara soal
me-manage aktivitas kita. Intinya adalah memastikan bahwa semua aktivitas dapat
diselesaikan dalam alokasi waktu yang tersedia secara aktual dengan
limitasinya.
Waktu
yang Tuhan berikan untuk tiap orang sama (24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365
hari per tahun). Tapi anehnya, ada orang yang seolah kelebihan waktu sedangkan
yang lainnya merasa selalu kekurangan waktu. Ada orang yang begitu santainya
sehingga ia seperti memiliki seluruh waktu yang ada di dunia. Kalo ditanya, “sudah
ngerjain ini belum?” belum, “sudah ngerjain itu belum?” belum, nantilah.kan
masih lama dikumpulnya. Ada yang seperti itu?
Sedangkan
yang lain begitu sibuk sehingga tiap saat begitu berharga dan sering kehabisan
waktu. “Jadi sudah mulai ktb kalian?” belum euy, aku begini, aku begitu,
adik-adikku sibuk..aku juga sibuk.. dll. Atau di kos, “main yook..” aduh aku ga
bisa euy. “jam segini?” aku kuliah. Jam segini? aku ketemu dengan orang. Jam
segini? aku rapat euy.. hari itu? aduh..maaf bener gak bisa..udah ada agenda..
Ada yang seperti itu? Terlalu santai atau terlalu sibuk dengan aktivitas, kita
lah yang menentukannya.
Sebagai
mahasiwa/i yang adalah murid Kristus, kita ingin sekali melakukan banyak hal.
Belajar, mengerjakan tugas/laporan, butuh istirahat, KTB, rapat, kunjungan,
UKM, BEM, les ini les itu, ikut lomba ini lomba itu, ingin melakukan hobi, ingin
bermain dengan teman-teman, ingin mewujudkan tiap target-target. Musa dalam Mazmur
90 ayat 10a berkata: “Masa hidup kami
tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun”
Di
hidup yang singkat ini, banyak hal yang ingin kita lakukan. Tapi usia kita
terbatas. Apalagi di dunia mahasiswa di mana saat ini kita dibina dan melayani
di PMK, banyak hal yang kita ingin kerjakan, tapi waktu kita terbatas. Lebih
jauh lagi, apa yang kita lakukan saat ini memiliki pengaruh untuk di masa depan.
Oleh karena itu kita mesti memiliki manajemen aktivitas yang baik.
Tujuan Hidup
Murid Kristus
Pertama yang harus diketahui dan ditentukan adalah
tujuan hidup mengapa kita diciptakan. Seperti pulpen, diciptakan untuk sebuah
tujuan, demikian kita. Kenapa tujuan hidup itu penting? Karena dengan memiliki
tujuan hidup yang jelas, kita bisa memilih apa yang harus dilakukan, apa yang
tidak boleh dilakukan dan juga apa yang harus diabaikan. Hal ini yang menjadi
landasan prioritas hidup kita, menentukan mana-mana yang penting yang menunjang
tujuan hidup dan mana yang cukup hingga tidak penting.
Apa tujuan hidup kita masing-masing? Hidup yang tanpa
tujuan mirip menembak panah tanpa papan sasaran. Ribuan anak panah boleh
ditembakkan, tapi ke mana? Tanpa sasaran yang jelas, yang kita lakukan hanyalah
membuang waktu belaka. Ibarat melakukan perjalanan, kita terus berjalan tapi
tidak pernah sampai ke kota manapun. Dari memiliki tujuan hidup, kita bisa
mengelola waktu (aktivitas hidup kita).
Sebagai murid Kristus, dalam katekismus Westminster
yang mengambil kesimpulannya dari Alkitab (Rm. 11:36; Mzm. 86; Yes. 60:21; 1
Kor. 6:20; Mzm. 16:5-11; 144:15; Why 21:3-4), mendefinisikan bahwa tujuan hidup
manusia adalah “memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya.” Memuliakan
Allah berarti membawa pujian, penghormatan, pengagungan, kemahsyuran,
kepercayaan, dan penyembahan bagi Allah serta mencerminkan sifat-sifat Allah
sendiri. Memuliakan Allah juga berarti menyenangkan Allah karena kemuliaan
Allah berarti kekudusan Allah, kebesaran, dan kebenaran Allah. Menikmati Dia
selama-lamanya berarti memiliki hubungan yang erat dengan-Nya baik di dunia ini
maupun dalam kekekalan.
Kemudian dari tujuan akhir tersebut buatlah
tujuan-tujuan turunan yang merupakan sasaran-sasaran kecil sekaligus nyata bagi
kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk hal ini perlu perenungan dan petunjuk
Tuhan. Alangkah lebih baiknya jika telah mengetahui panggilan hidup spesifik
kita. Namun itu tidak dibahas di sini.
Agar tujuan tidak mengawang-awang, tuliskanlah. Tujuan
bisa dibuat untuk dicapai dalam setiap hari, setiap bulan, setiap tahun, dst. Tujuan
tertulis sebagai sumber acuan melakukan kegiatan dan alat evaluasi.
Sebab itu
aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarang memukul
(I Korintus 9:26)
Orang tidak
pernah akan berhasil sebelum ia tahu dengan jelas apa yang ditujunya.
Tujuan yang dibuat setidaknya memiliki 5 sifat ini:
1.
Spesific (khusus,
jelas, tidak ambigu)
2.
Measurable (dapat
diukur)
3.
Achievable (bisa
dicapai)
4.
Realistic (tidak
mengawang-awang)
5.
Time bound (ada target
waktu)
Enam bidang
hidup yang penting
- kehidupan
rohani : kapan waktu rutin untuk
bersekutu dengan Allah, disiplin rohani (sate, BR, PA, ibadah minggu, PB, dll).
Dan 6:11b: Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem:
tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa
dilakukannya.
- kesehatan :
kapan waktu untuk olahraga, untuk istirahat (sabbat), tidur,
refreshing.
- keluarga :
kapan waktu untuk bersama keluarga, misalnya waktu telpon,waktu pulang ke rumah
- pekerjaan (mahasiswa):
kapan waktu untuk belajar, membaca, mengerjakan tugas, les. Seandainya saya mempunyai waktu sepuluh jam
untuk menebang pohon, saya akan melewatkan delapan jam pertama untuk mengasah
kapak saya (Abraham Lincoln).
- sosial (+pelayanan) :kapan waktu rapat, waktu berkunjung,
waktu melayani, bermain dengan teman-teman.
- finansial :bagaimana waktu mengalir
bukan menyebabkan banyak hutang, melainkan bertambah dengan menabung dan menjadi
berkat untuk orang lain.
Perencanaan
Good plan is
half work done. Rencana yang bagus sama dengan
sudah selesainya setengah pekerjaan. Inilah manfaat besar dari perencanaan.
Hal-hal penting yang perlu dikerjakan sebelum
perencanaan:
- Catat
kebiasaan selama satu minggu, untuk
lebih objektif, catat untuk satu bulan. Prinsipnya cari tahu seperti apa
sebenarnya waktu yang didayagunakan selama ini. Apakah sudah efisen atau belum.
Bisa dibuat persentase berapa yang positif dan efektif dan sebaliknya yang negatif
dan sia-sia. Apakah kita sudah mengalokasikan waktu yang cukup untuk keenam
bidang kehidupan yang penting tadi.
- Analisa “waste”.
Misalnya menonton terlalu lama, obrolan yang lama, menunda-nudan pekerjaan, dumay,
main game, dll.
- Kebiasaan
VS tujuan hidup. lihat secara obyektif. Jika
menyimpang dari tujuan, saatnya duduk dan membuat rencana. Sesuaikan dengan
tujuan.
Buatlah
rencana jangka panjang.
Gumulkan bersama Tuhan. Apa yang hendak dicapai, kapan
waktunya, bagaimana caranya.
Buatlah
rencana jangka pendek.
Dari rencana jangka panjang, buatlah rencana jangka
pendek. Rencana jangka pendek bisa berupa rencana mingguan atau rencana harian.
Dalam rencana harian, dapat dibuat daftar tindakan (to do list) untuk dikerjakan tiap hari. Namun rencana harian sering
kaku dan membatasi. Rencana mingguan lebih fleksibel karena daftar tindakannya
disesuaikan dengan peran masing-masing orang.
CONTOH
Peran saat ini:
1.
Pengurus 7. Pelayan 12. ..................
2.
PKTB 8. Anggota Padus 13. ...................
3.
Asisten Lab 9. Pengurus HIMA 14. ...................
4.
Adik PA 10. Les Tambahan 15. ...................
5.
Anggota
futsal 11. ........................ 16. ...................
Cek kondisi yang mana saat ini. Kondisi pertama adalah
ciri burn out dengan terlalu
banyaknya aktivitas yang tidak efisien.
Kondisi I
- Konflik
dengan temanku
- Sakit
- Stres
- Gila
- Kegemukan
- Wajah
sinis
- Tidak
bisa tidur
- Kuatir
- Terburu-buru
- Sering
telat
- Tidak
punya waktu istirahat
- Marah-marah/sensitif
- Tugas
menumpuk
- Jarang
ada di kostan
- Merasa
lelah
- Malas
bangun
- Bingung
mau ngerjain apa
Kondisi II
- Punya
waktu kosong
- Punya
tabungan
- Tahu
prioritas
- Bisa
fokus
- Punya
jadwal liburan
- Tertawa
lepas
- Bisa
diajak santai
- Merasa
lelah
- Merasa
sukacita
- Sering
diajak curhat
- Menikmati
sate
- Masih
bisa bercanda
- Siap
dimintai bantuan
- Bisa
mengerjakan hobby
- Menikmati
waktu doa pribadi
- Hangat
dengan keluarga
- Punya
waktu baca buku kuliah
Mengelola 7
peran secara seimbang dan berintegritas dalam agenda 1 minggu (atau bulan, semester) berdasarkan prioritas.
Peran
|
To do
|
Prioritas
|
Anak
|
-
Menelepon
mama ultah
|
1
|
Mahasiswi
|
-
Baca buku
X bab II persiapan UAS.
|
2
|
PKTB
|
|
|
Pengurus
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Buatlah aturan prioritas:
1.
Penting dan
mendesak
2.
Penting tapi
tidak mendesak
3.
Tidak
penting tapi mendesak
4.
Tidak
penting dan tidak mendesak.
Setiap melakukan kegiatan apapun, anda harus bertanya:
“ini ada kaitannya dengan pencapaian tujuan atau hanya buang waktu saja?
Masukkan
semua kegiatan berdasarkan peran dan prioritas ke dalam agenda mingguan.
Waktu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
05.00-05.30
| |||||||
06.00-06.30
| |||||||
07.00-07.30
| |||||||
08.00-08.30
| |||||||
09.00-09.30
| |||||||
10.00-10.30
| |||||||
11.00-11.30
| |||||||
12.00-12.30
| |||||||
13.00-13.30
| |||||||
14.00-14.30
| |||||||
15.00-15.30
| |||||||
16.00-16.30
| |||||||
17.00-17.30
| |||||||
18.00-18.30
| |||||||
19.00-19.30
| |||||||
20.00-20.30
| |||||||
21.00-21.30
| |||||||
22.00-22.30
| |||||||
23.00-23.30
| |||||||
24.00-00.30
| |||||||
Pendelegasian
Tidak semua aktivitas harus kita kerjakan sendiri. Ada
hal-hal yang dapat kita delegasikan dengan syarat yang kita kerjakan memiliki
prioritas lebih tinggi dari yang kita delegasikan.
Deadline
Deadline menolong kita untuk memberi ketegasan waktu
penyelesaian, mendorong untuk bertindak, dan membuat kita lebih menghargai
waktu.
Evaluasi
Periksa apa saja yang sudah dicapai dan belum dicapai.
Lihat kemungkinana peningkatan kualitas dan bagaimana caranya. Perbaiki
kekurangan yang ada.
Simpulan:
1.
Tentukan
tujuan hidup berdasarkan periode waktu, tuliskan. Jadikan kemuliaan Allah dan
menikmati Allah sebagai tujuan akhir.
2.
Buat rencana
jangka panjang dan pendek berdasarkan peran. Aktivitas dikelola dengan
prioritas.
3.
Lakukan apa
yang bisa dilakukan sekarang. Jangan tunda, disiplinlah! Waspada dengan “waste”.
Sumber:
TriExs. 2008. Time Management. Jakarta: TriExs media
Inc.
Pembinaan pengurus
PMKJ manajemen waktu tahun 2009.
Anonim. 2010. Mengetahui Tujuan Hidup. http://panggilanhidup.net/tag/tujuan-hidup
Ev. Chang Khui Fa. 2011.
Time Management - Apa Itu Waktu? http://renunganyouth.blogspot.com/2011/09/time-management-apa-itu-waktu.html